Saat muda, pembentukan sel tulang baru lebih cepat daripada penghancuran
tulang tua sehingga kepadatan tulang masih terjaga. Setelah usia 30
tahun yang terjadi penghancuran sel tulang tua lebih cepat daripada
pembentukan sel tulang baru.
Semakin tinggi kepadatan tulang, semakin kecil kemungkinan untuk
mengalami osteoporosis yaitu, suatu kondisi yang menyebabkan tulang
menjadi lemah dan rapuh.
Seperti dikutip dari MayoClinic,
Minggu (24/7/2011), memahami bagaimana diet, aktivitas fisik dan faktor
gaya hidup lainnya dapat membantu menjaga kesehatan tulang.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan tulang, antara lain:
1. Jumlah kalsium dalam asupan makanan
Asupan
makanan yang rendah kalsium menyebabkan kepadatan tulang berkurang,
tulang keropos secara dini dan risiko patah tulang meningkat.
2. Tingkat aktivitas fisik
Seseorang dengan aktivitas fisik yang rendah memiliki risiko osteoporosis yang lebih tinggi dibandingkan yang aktif.
3. Merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan
Penelitian
menunjukkan bahwa merokok dapat merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan tulang menjadi lebih rapuh. Jika mengonsumsi lebih dari dua
botol minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan risiko osteoporosis,
karena alkohol dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium.
4. Faktor gender
Wanita memiliki jaringan tulang lebih sedikit daripada laki-laki.
5. Faktor usia
Semakin tua usia tulang lebih tipis dan rapuh.
6. Faktor ras, indeks massa tubuh, dan genetik
Risiko
terbesar adalah ras Mongoloid (Asia). Indeks massa tubuh yang rendah
(19 atau kurang) juga memiliki risiko yang lebih besar. Selain itu,
memiliki orangtua atau saudara yang mengalami osteoporosis juga memiliki
risiko yang lebih besar (faktor genetik).
7. Faktor hormonal
Pembentukan
hormon tiroid yang terlalu banyak dapat menyebabkan rapuhnya tulang.
Pada wanita, kerapuhan tulang meningkat secara drastis pada masa
menopause karena kadar estrogen yang menurun. Amenorrhea (masa tidak
menstruasi sebelum masa menopause) dalam jangka panjang, juga
meningkatkan risiko osteoporosis. Pada pria, kadar testosteron yang
rendah dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang.
8. Gangguan makan
Orang
yang menderita anoreksia atau bulimia memiliki risiko yang tinggi
mengalami kerapuhan tulang. Selain itu, gastrectomy (salah satu prosedur
operasi pada perut), operasi penurunan berat badan dan penyakit Crohn,
penyakit Celiac dan penyakit Cushing dapat mempengaruhi kemampuan tubuh
untuk menyerap kalsium.
9. Penggunaan obat tertentu
Penggunaan
jangka panjang obat kortikosteroid, seperti prednison, kortison,
prednisolon dan deksametason dapat menyebabkan kerusakan tulang. Obat
lain yang terkait dengan peningkatan risiko osteoporosis antara lain:
penggunaan jangka panjang inhibitor aromatase untuk mengobati kanker
payudara, obat antidepresan yang disebut selective serotonin reuptake
inhibitors (SSRIs), pengobatan obat kanker dengan methotrexate, beberapa
obat anti-kejang, the acid-blocking drugs yang biasa disebut proton
pump inhibitors dan antasid yang mengandung aluminium.
Apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang?
Langkah-langkah untuk mencegah kerusakan tulang, antara lain:
1. Meningkatkan kandungan kalsium dalam asupan makanan
Untuk dewasa (usia 19-50 tahun) dan pria berusia 51-70 tahun, Institute of Medicine merekomendasikan 1.000 mg kalsium per hari.
Rekomendasi meningkat menjadi 1.200 mg per hari untuk wanita usia lebih 51 tahun dan pria usia lebih dari 71 tahun.
Kalsium
terdapat dalam almond, brokoli, kangkung, salmon kalengan, sarden, dan
kedelai dan olahannya (tahu dan tempe). Jika merasa sulit untuk
mendapatkan cukup kalsium dari pola makan sehari-hari, berkonsultasilah
kepada dokter tentang suplemen kalsium.
2. Perhatikanlah asupan vitamin D
Untuk
dewasa (usia 19-70 tahun), Institute of Medicine merekomendasikan 600
IU (international units) vitamin D sehari. Rekomendasi meningkat menjadi
800 IU sehari untuk dewasa (usia lebih dari 71 tahun).
3. Pastikan memiliki aktivitas fisik yang cukup setiap harinya
Aktivitas
fisik seperti berjalan, jogging, tenis, dan menaiki tangga dapat
membantu tubuh membentuk tulang yang kuat dan memperlambat proses
kerapuhan tulang.
4. Hindari merokok dan tidak minum lebih dari dua minuman beralkohol dalam sehari.
5. Pertimbangkan penggunaan obat
Sejumlah
obat yang tersedia untuk membantu memperlambat proses kerusakan tulang
dan mempertahankan kepadatan tulang, termasuk bifosfonat (Fosamax,
Actonel, Boniva) dan raloxifene (Evista). Jika mengonsumsi obat yang
mempengaruhi kesehatan tulang, berkonsultasilah kepada dokter. Dokter
akan memonitor kepadatan tulang dan mungkin dapat merekomendasikan obat
lain untuk membantu mencegah kerusakan tulang.
6. Pertimbangan terapi hormon bagi wanita
Terapi
Estrogen, terutama dimulai segera setelah menopause, dapat membantu
mempertahankan kepadatan tulang. Namun, penggunaan terapi hormon dapat
meningkatkan risiko penggumpalan darah, kanker endometrium dan
kemungkinan kanker payudara. Berkonsultasilah kepada dokter apakah
memerlukan terapi hormon.
Jika khawatir dengan kesehatan tulang
atau faktor risiko mengalami osteoporosis, berkonsultasilah kepada
dokter. Dokter mungkin dapat merekomendasikan tes kepadatan tulang.
Hasil tes akan membantu dokter mengukur kepadatan tulang dan menentukan
tingkat kerusakan tulang yang telah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar