Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .
(Gejala)
Gejala-gejala Anemia bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung.
(Penyebab)
+ Kekurangan zat besi
Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila
dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan
darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami
kekurangan zat besi.
Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering
disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi.
Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker
terutama
+ Kanker pada usus besar.
Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan
usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi
usus.Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID.
Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi
biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat
besi.
+ Perdarahan
Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam
maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif
singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag
khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung.
+ Genetik
Kelainan herediter atau keturunan juga bisa
menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel
darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar
dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama
sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa
hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan
ini kita kenal dengan nama thalasemia.
+ Kekurangan vitamin B12
Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa.
+ Kekurangan asam folat
Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil.
Pecahnya dinding sel darah merah
Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini.
+ Gangguan sumsum tulang
Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain.
(Penyembuhan)
Seperti halnya penyakit lain, pengobatan anemia juga
harus ditujukan pada penyebab terjadinya anemia. Misalnya anemia yang
disebabkan oleh perdarahan pada usus maka perdarahan itu harus kita
hentikan untuk mencegah berlanjutnya anemia. Jika memang diperlukan,
operasi dapat dilakukan pada keadaan tertentu.
Suplemen besi diperlukan pada anemia yang disebabkan
oleh karena kekurangan zat besi. Pemberian suntikan vitamin B12
diperlukan untuk mengkoreksi anemia pernisiosa. Transfusi darah
merupakan pilihan untuk anemia yang disebabkan oleh perdarahan hebat.
(Pemeriksaan darah lengkap)
- Sel darah merah (RBC).
-
Hematokrit.
-
Hemoglobin.
-
Sel darah putih (WBC).
-
Komponen sel darah putih.
-
Trombosit/Platelet.
Note:
1. Sel darah merah (RBC).
Merupakan komponen darah yang terbanyak dalam satu mililiter darah. Setiap orang memiliki jutaan bahkan miliaran sel darah merah dalam tubuhnya. Penghitungan sel darah merah digunakan untuk menentukan apakah kadar sel darah merah rendah (anemia) atau tinggi (polisitemia).
2. Hematokrit.
Merupakan untuk menentukan apakah jumlah sel darah merah terlalu tinggi, terlalu rendah atau normal. Hematokrit sejatinya merupakan ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah atau dengan kata lain perbandingan antara sel darah merah dengan komponen darah yang lain.
3. Hemoglobin.
Adalah pigmen yang membuat sel darah berwarna merah yang pada akhirnya akan membuat darah manusia berwarna merah. Menurut fungsinya, hemoglobin merupakan media transport oksigen dari paru paru ke jaringan tubuh. Seperti kita ketahui bersama, oksigen merupakan bagian terpenting dari metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Hemoglobin juga berfungsi membawa karbondioksida hasil metabolisme dari jaringan tubuh ke paru paru untuk selanjutnya dikeluarkan saat bernafas.
4. Sel darah putih (WBC) atau Leukosit.
Adalah sel yang membentuk komponen darah. Berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
5. Komponen sel darah putih.
- Neutrofil, juga disebut granulosit. fungsinya membantu melindungi tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur, serta mencerna benda asing sisa-sisa peradangan.
- Limfosit, fungsinya memberikan perlindungan terhadap infeksi virus dan bisa menemukan beberapa sel kanker. serta membentuk sel-sel yang menghasilkan antibodi atau sel plasma.
- Monosit, mencerna sel-sel yang mati atau rusak dan memberikan perlawanan imunologis terhadap berbagai organisme penyebab infeksi.
- Eosinofil, membunuh parasit, merusak sel-sel kanker, dan berperan dalam respon alergi.
- Basofil, juga berperan dalam respon alergi, berfungsi memakan kuman dan menghasilkan zat antibodi.
6. Trombosit/Platelet.
Merupakan partikel yang menyerupai sel, dengan ukuran lebih kecil daripada sel darah merah atau sel darah putih. Trombosit diproduksi di sumsum merah, dan berperan penting pada proses pembekuan darah.
(Gambar)
Komponen Darah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar